Aq. Mukmin salah satu warga Desa Anjani hidup di pondok reot di Dusun Penakak Desa Anjani Kecamatan Suralaga sungguh terbilang jauh dari kata sejahtera, pasalnya dari 17 tahun silam, tepatnya pada tahun 2002 ia menderita penyakit lumpuh hingga tidak lagi bisa melakukan aktifitas seperti biasa.
Dirumah pagar beratapkan asbes, ia hidup berdua dengan istrinya iq. mukmin, ia mempunyai tiga orang anak, satu perempuan sudah menikah, satu lagi menjadi buruh kasar dan yang paling sulung saat ini menjadi pekerja migrant Indonesia di Malaysia, namun sampai saat ini belum ada hasil yang bisa dikirim untuk merubah keadaan keluarga.
Konon aq. Mukmin merupakan orang tertua di Dusun Penakak, ia adalah salah satu orang yang pertama tinggal di daerah itu sekitar 70 tahun yang lalu, sehingga ia dikenal masyarakat dengan sebutan papuk bajang yang artinya kakek muda atau orang tertua yang masih hidup . aq. mukmin tidak mempunyai sawah yang di andalkan sebagai penunjang kebutuhan makan, Istrinya sehari hari mencari sesuap nasi lewat mengupas buah kemiri dengan upah 1.500 per Kg pada petani kemiri yang ada di dekat rumahnya.
Waktu pengurus lembaga social desa berkunjung kerumahnya, ia banyak menceritakan pengalaman hidup hingga menjadi seperti sekarang ini, juga menceritakan salah satu anaknya yang meninggal di Malaysia karna dimangsa oleh buaya dan yang paling membuat kami merasa terpukul dan haru adalah, yaitu tentang keinginannya kemasjid untuk melakukan solat juma’at tidak terpenuhi sampai hari ini,
Seketika semua kami tertunduk malu, aq. Mukmin dengan segala keterbatasannya bahkan untuk mengambil air wudu pun harus merayap untuk bisa sampai ke kamar mandi, namun ibadah lima waktu dan puasa tidak pernah terlewat satu waktupun, ia bergumam “saya ingin sekali kemasjid untuk jum’atan, kalau sudah bisa kemasjid untuk jumaatan say rela diambil umur hidup saya oleh Alloh.
Iq mukmin istrinya sosok yang selalu setia menemaninya yang juga sakit sakitan mengungkapakan, bahwa beberapa tahun silam ia beberapa kali di datangi oleh orang orang berpakaian dinas dan meminta kursi roda agar tidak sulit membawa Aq. Mukmin ketika mau keluar berwudu, tapi mereka hanya berkunjung, setelah itu hilang, ungkap iq.Mukmin.
Sehingga harapannya untuk mendapat bantuan kursi roda untuk suaminya ia simpan dari 17 tahun silam agar suaminya bisa ia bawa keluar dari rumah untuk berjalan jalan, tapi ternyata sampai hari ini tidak ada satupun dermawan yang hadir ditengah derita mereka. Sungguh miris bukan, di era yang serba digital ini masih ada lansia yang masih jauh dari kata cukup, yang masih menggantungkan hidup dari kelebihan masakan tetangga, padahal diluar sana masih banyak orang orang kaya yang dengan mudahnya membeli makanan seharga jutaan rupiah.
Sehingga berangkat dari kisah hidup keluarga Aq. mukmin, kami lembaga social desa anjani berharap akan banyak dermawan dan orang baik yang tergerak untuk sama sama patungan mebeli kursi roda untuk aq. Mukmin agara ia bisa melaksanakan keinginannya untuk solat jumaat dimasjid.
Bisa hubungi LSD lewat media social :
Cp/Wa : (085 338 690 616) “Ketua Lembaga Sosial Desa Anjani.
Facebook : Lembaga Sosial
Instagram : lembagasosialdesa
E-mail : lsdanjani2018@gmail.com
Blog : lsdanjani@blogspot.com
Instagram : lembagasosialdesa
E-mail : lsdanjani2018@gmail.com
Blog : lsdanjani@blogspot.com
Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya, “ wahai orang orang yang beriman , jika kamu menolong (agama) Allohniscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S Muhammad ayat 7)