"Dua Tahun LSD : AKAN GELAR SILATURAHMI AKBAR PENGGIAT SOSIAL" -->

Iklan Semua Halaman

"Dua Tahun LSD : AKAN GELAR SILATURAHMI AKBAR PENGGIAT SOSIAL"

Insight Anjani
Rabu, 04 Maret 2020

Lembaga Sosial Desa yang disingkat LSD adalah organisasi komunitas peduli Pekerja Migrant Indonesia dan permasalahan permasalahan sosial yang ada di Desa Anjani, tempat mengelola kesukarelawanan warga atau (anggota komunitas). Ia adalah entitas organisai yang tumbuh, di urus dan di manaje dari, oleh, untuk kebutuhan orang orang yang ada didesa.

Secara sederhana dapat dikatakan  LSD (Lembaga Sosial Desa) adalah tempat berkumpulnya champion champion lokal  (jawara orang desa setempat) untuk belajar dan bekerja sebagai dokter soial, melakukan diagnosa gejala untuk menentukan jenis penyakit yang diderita oleh pasien dalam hal ini anggota komunitasnya, kemudian membangun kemauan dan partisipasi  komunitas untuk menemukan penyakitnya sendiri, merumuskan jenis obat yang akan digunakan dan cara menggunakan,  cara mengevaluasi  dampak dari penggunaan obat itu.

Sehingga dalam perjalanannya dari Februari 2018 sampai dengan hari ini Februari 2020 Lembaga Sosial Desa, Desa Anjani terus mengupgrade diri untuk mengkrucutkan visi yaitu menjadi lembaga yang besar pada masanya dan bisa berperan, bergerak dan berdampak bukan hanya dalam lingkungan desa namun juga lingkungan lingkungan pelosok yang ada di Lombok Timur khusunya bahkan di Indonesia pada umumnya. Jika merefleksi kembali pada tahun 2018 pada awal pembentukan Lembaga Sosial Desa, ADBMI (Advokasi Buruh Migrant Indonesia) selaku pendamping  telah banyak memfasilitasi pelatihan peningkatan kapasitas keilmuan pengurus agara bisa menjalankan organisasi sesuai dengan niatan awal pembentukan, dari pelatihan pengelolaan organisasi, Pelatihan Jurnalistik pelatihan advokasi, pelatihan fasilitator, pelatihan networking dan pelatihan fundrising sudah tuntas dilaksanakan, bukan hanya sampai disana, sangkep atau sosialisasi migrasi aman sudah enam kali digelar dari tingkat desa sampai dengan tingkat dusun di desa anjani yang tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tetntang bahayanya menjadi pekerja migrant Indonesia non procedural.

Beranjak pada tahun 2019 sedikitnya Sembilan  kasus Pekerja Migrant Indonesia yang ada didesa anjani berhasil di advokasi dan diselsaikan oleh Lembaga Sosial Desa dibantu oleh ADBMI Lombok Timur dan stake holder terkait seperti Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Lombok Timur,  LTSP (layanan terpadu satu pintu ), BP3TKI Mataram, BNP2TKI dan KBRI Negara Penempatan. tidak jarang juga lembaga sosial membangun relasi dengan lembaga besar yang bergerak dalam bidang sosial seperti ACT (aksi cepat tanggap), Endris Foundation, Yatim Care Foundation, Lombok Disability Centre, Gerakan Mari Berbagi, Ayo Sedekah Indonesia. BAZNAS Lombok Timur, Dinas Sosial, serta Organisasi Organisasi Pemuda yanga ada di Lombok Timur,sehingga mengawali tahun 2020 tepatnya pada hari selasa, 21 Januari LSD  menggelar acara pemeriksaaan kesehatan masal, pembagaian kursi roda untuk penyandang cacat dan santunan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial yang ada di Desa Anjani bekerjasama dengan dua puskesmas yang ada di Kecamatan Suralaga yaitu Puskesmas Suralaga dan Puskesmas Kerongkong.

Berangkat dari perjalan dua tahun Lembaga Sosial Desa, Desa Anjani. selain untuk lebih memaksimalkan kerja anggota dan tentunya untuk menjalin silaturahmi agar terbentuknya  hubungan emosional dengan jejaring, dan mitra LSD dari berbagai unsur yang    ada di kabupaten Lombok Timur maka LSD akan mengadakan Silaturahmi Akbar Penggiat Sosial yang dirangkai dengan refleksi dua tahun LSD dan santunan untuk penyandang cacat dan jompo yang akan melibatkan organisasi dan komunitas peduli sosial yang ada di Nusa Tenggara Barat.

dengan terselenggranya acara ini nantinya diharapkan bisa menjadi batu loncatan untuk LSD menggaungkan program yang lebih besar lagi dengan masa yang lebih banyak agar dampak dan manfaat yang bisa diberikan ditengah tengah masyarakat lebih luas, sehingga kehadiran lembaga sosial desa bukan hanya bisa dirasakan oleh segelintir orang namun bisa dirasakan oleh setiap orang yang ada di desa anjani khususnya Pekerja migrant indonessia dan umumnya masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial yang ada di Indonesia.