MARWAH ORGANISASI DESA DITANDUK PEMUDA DUSUN -->
Senin, 23 Juni 2025

Iklan Semua Halaman

MARWAH ORGANISASI DESA DITANDUK PEMUDA DUSUN

Insight Anjani
Senin, 06 Juli 2020


Eksisnya pemuda dusun dengan berbagai macam program dan kegiatan tentu hari ini sama sama kita lihat jauh mengalahkam gerakan organisasi yang berskala desa.

Selain menjatuhkan wibawa dari organisasi yang lebih besar dengan biaya sekian dari pemerintah setiap tahunnya, juga akan  timbul  berbagai macam persepsi dan pertanyaan dari masyarakat atupun pemuda.

Ada apa? dan mengapa bisa??

Iya tentu saja bisa, organisasi bersekala desa pengurusnya adalah representatif dari pemuda yang ada di setiap dusun  di desa bersangkutan, tentu dengan konsep dan keinginan serta kadar egoisme yang berbeda juga, tidak bisa di  pungkiri hal hal yang berbau retoris akan berkecamuk dalam setiap diskusi.

Banyak konsep yang akan bermunculan, banyak yang ingin dimenangkan, banyak pula yang diam dan menerima keputusan. Tentu pemimpin dalam organisasi level ini  harus aktif dan di tuntut lebih  kreatif serta menggunakan banyak strategi untuk mengakomodir semuanya,  mengingat tantangannya jauh lebih besar.  

Sangat berbeda dengan pemuda dusun yang beraktifitas pada area yang sama,  dengan karakter yang tidak jauh berbeda, tidak terlalu banyak retorika, mereka menyusun aksi  dengan baik dengan tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan. Pemuda dusun ibarat kopi yang belum tersentuh  gula, bagai anak yang hanya di bumbui cinta kedua orang tuanya saja tidak ada intrik politik dan dan azas kepentingan.

Tentu pada level dusun tantangan lebih minim, sesuai dengan lingkungan dan dan karakter masyarakat dan pemuda yang ada di dalamnya. peluang untuk lebih banyak menyusun program ada setiap saat, lebih banyak ruang untuk berdiskusi karna berada pada zona yang sama, tidak perlu ke kantor desa dan melewati batas dusun, cukup keluar rumah sudah bisa bertemu  pemuda.
So wajar jika lembaga yang berskala desa akan ketinggalan dari gerakan pemuda dusun.  Disamping tantangannya jauh lebih berat dan prioritas bukan hanya itu saja,  juga karna banyaknya karakter yang tidak bisa dipecah dalam satu hidangan.

Tentu dari hal di atas bisa disimpulkan bahwa menjadi pengurus di dalam organisasi yang bersekala besar  dibutuhkan strategi matang dan ke fokusan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi. Tidak bisa dijadikian sampingan karna akan melemahkan power organisasi dan menutup jalan perkembangan.


Bukan hanya itu,  dalam posisi ini sinergitas juga perlu diperhatikan, dalam arti bersama dalam program program yang bisa disatukan , bukan memaksakan semua program harus bersinergi.

Karna Jika semua akan dipaksakan bersama, maka sama halnya dengan membangun istana kebosanan dengan satu kreasi tanpa keberagaman, intinya sebagai organisasi yang lebih besar harus cerdas dalam memposisikan diri,  cerdas dalam mengambil keputusan dan cerdas dalam melakukan sinergitas. Kalau tidak begitu , marwah dan wibawa akan dipertaruhkan.