Sebut saja Burhan, lelaki asal Dusun Anjani Timur Desa Anjani
Kecamatan Suralaga ini sudah malang melintang di kegiatan sosial maupun
advokasi untuk pekerja migrant Indonesia yang ada kabupaten Lombok Timur.
Tidak banyak yang tahu masa kelam dan perjalanan hidup yang ia
jalani begitu mencekam sebelum seperti saat ini, masa mudanya dipenuhi dengan
foya foya, tidak pernah memikirkan tujuan hidup dan masa depan akan jadi
seperti apa, ia setiap harinya berjudi dan mengkonsumsi minuman keras.
pernah berangkat tiga kali
menjadi TKI /Pekerja Migrant Ilegal. yang pertama dan kedua tidak mendapat
hasil apappun, namun kali ketiga entah bagaimana ceritanya ia mampu membangun
rumah dari sisa gaji yang ia gunakan untuk
bermain judi.
2017 tahun dimana menjadi awal hidayah itu bukan hanya sebuah
cerita, melainkan pembuktian Arahim Nya Alloh utuh mendatanginya. saat
pemilihan ketua organisasi pemuda dusun ia terpilih menjadi ketua umum lantaran
pada saat pemilihan delegasi dari masing masing RT yang ada menyatakan sikap
tidak bersedia menjadi ketua, waktu pemilihan ia sedang ada dikamar mandi
musallla tiba tiba sekembalinya dari kamar mandi dia sudah
dipilih dan tentu tidak ada pilihan lain karna ada desaakan dari pemuda dan
masyarakat.
Beberapa bulan berlalu, sudah nampak perubahan dalam dirinya, ia
sering mengunjungi rumah pemuda dan masyarakat sebatas bertegur sapa dan
bersilaturahmi untuk menjalin hubungan emosional antar masyarakat dan pemuda
yang nantinya bisa bekerjasama dalam memetakan dan menysun langkah memajukan
dusun dan organisasi yang dia pimpin.
strateginya sederhana, mengedepankan emosional organisasi sebelum
professional organisasi, satu tahun masa kepemimpinannya, ia banyak mencetuskan
program program yang bersifat produktif, seperti Melaunching Berugak Baca,
Rembuk Perempuan, Teduh Dusun, Prioritas Kebersihan Lingkungan, dan Acara Acara
PHBI dan PHBN yang ia kemas dengan baik sehingga kehadirannya membawa angin
segar untuk pemuda dan masyarakat yang sudah puluhan tahun fakum dan tidak
pernah ada gerakan dan kegiatan yang bisa menghibur masyarakat.
Dari keegiatan dan program yang dijalankan dukungan datang dari
berbagai pihak, tokoh masyarakat, tokoh agama , pemerintah desa dan pemerintah kabupaten Lombok timur melaului
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga yang sudah beberapa kali berkunjung dan menghadiri
kegiatan dan yang menarik ia kini dipercaya sebagai pembaca khutbah setiap hari
raya.
Memasuki tahun 2018 tepatnya pada 28 februari, ia mengikuti
workshop pembentukan lembaga sosial yang di inisiasi oleh Advokasi Buruh Migran
indonesia bekerjasama dengan salah satu NGO dari german yaitu AWO
international, hari itu ia terpilih menjadi pengurus lembaga sosial desa desa
anjani, berawal dari sana ia banyak mengikuti pelatihan kepemimpinan dan
advokasi yang difasilitasi oleh ADBMI Lotim untuk meningkatkan kapasitas
keilmuan anggota LSD sebelum turun ke medan perang bertemu dengan musuh musuh
pekerja migrant Indonesia.
Bukan hanya itu, sejak menjabat sebagai kordinator bidang informasi
dan kosnsultasi pekerja migrant Indonesia ia banyak di undang ke acara acara
besar baik yang diadakan oleh pemerintah maupun LSM local sehingga hari ini
didesa anjani ia dikenal dengan sebutan penggiat sosial yang banyak membantu
masyarakat miskin , disabilitas dan pekerja
migrant indonesia yang memiliki masalah.
Dua tahun lamanya ketika tergabung dalam lembaga sosial dengan
kerja serabutan ia tekuni untuk membiaya hidup dan anak yang baru menginjakkan
kaki di bangku sekolah SMA, semuanya ia lakoni meski dengan segala
keterbatasan, hingga akhirnya awal 2020 ia di rekrut menjadi (FC) financial
consultan oleh Koperasi Bumi Raya (Buruh Migrant Nusa Tenggara Jaya) yang merupakan bagian dari ADBMI Lombok
timur.
Sejak mulai bekerja ia terlihat sangat energik, mulai rapi dan
bangun pagi, hidupnya lebih terarah, dan tidak susah lagi ketika kebutuhan
hidup dan biaya kebutuhan sekolah anak mendesak. Siapa sangka seorang mantan
TKI illegal kini aktif menyuarakan migrasi aman dan banyak membantu para TKI
/PMI bermasalah. Siap yang menduga dari perjalanan hidupnya dahulu yang dipandang
sebelah mata kini sudah diperhitungkan , siapa yang mengira perubahan akan
menghampirinya hari ini.