Cegah Game Online, Ini Yang Dilakukan Seorang Guru -->
Rabu, 9 April 2025

Iklan Semua Halaman

Cegah Game Online, Ini Yang Dilakukan Seorang Guru

Insight Anjani
Kamis, 16 Juli 2020

Insight Anjani_Masa belajar dari rumah terhitung cukup panjang atau sering terdengar libur masa pandemi covid nineteen, memang tidak biasanya para siswa siswi sekolah yang liburnya lebih dari sebulan, namun inilah yang dirasakan. 

Fase covid nineteen melahirkan aturan yang harus di ikuti oleh satuan pendidikan dengan menghimbaukan para siswa siswa untuk tetap belajar di rumah dengan sistem daring, luring dan lainya. Namun hal tersebut tidak bisa dipastikan berjalan dengan maksimal, terlihat dengan masih banyaknya siswa siswi yang keluyuran dan asyik bermain game online. 

“Kita masukkan siswa selama empat hari dan mengikuti protokol kesehatan diantaranya menggunakan handsanitizer, mengecek suhu dengan menggunakan thermogun dan mengunakan masker sehingga tidak menyimpang dari aturan protokol kesehatan”, ungkap Mahfuz, Sos.I salah seorang guru di SMP Islam NW Bilakembar pada hari Kamis, 16 Juli 2020.

“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur mengeluarkan edaran tentang penyelenggaran pembelajaran di satuan pendidikan di masa pandemi C-19 dengan tetap belajar di rumah dari tanggal 13-26 Juli 2020”, imbuhnya.
Lanjut Mahfuz, namun kegiatan sorenya tetap dilakukan sebagai kegiatan ekstrakurikulernya, seperti muzakarah, kajian kitab dan tugas-tugas mandiri yang sesuai dengan aturan dan tetap mengikuti protokol kesehatan.

“Informasi yang terdengar dari berita bahwa ada dari pihak sekolah swasta yang bernaung dibawah Kementerian Agama yakni ada sekolah yang diberikan untuk menjalankan kegiatan belajara dan mengajar, namun tidak terlepas dari protokol kesehatan”, jelasnya.

“Kepada Pemerintah bagi sekolah yang bernaung dibawah Kemendikbud untuk diberikan kesempatan yang sama dengan halnya Kemenag, terutama kita yang berada di daerah pelosok, artinya yang jauh dari keramain kota, sehingga tidak terlalu lama kegiatan anak-anak bermain diluar sekolah”, harapanya. 

Lanjut Mahfuz, kita tidak bisa mengontrol belajar tanpa pengawasan dari seorang guru. Misalnya anak-anak terlalu banyak bermainya pegang handphone dan bermain diluar mata pelajaran dan akhirnya materi yang seharusnya sesuai dengan standar pendidikan itu banyak tidak diperoleh oleh seorang anak.