insightanjani, 10/8- Monitoring project Menejemen Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang di suport Oleh AWO International dan dikoordinatori oleh Yayasan Sheep Indonesia (YSI) Sudah terhitung satu semester.
Monitoring yang di agendakan dalam empat titik yaitu di kantor desa, rumah ibu PKK, kunjungan masyarakat dan Kantor ADBMI ini berjalan dengan baik dan lancar.
Yayasan Advokasi Buruh Migrant Indonesia (ADBMI) sebagai pemangku Project yang ada di Lombok Timur melalui staff lapangan telah banyak membersamai masyarakat dalam menggali serta me review history bencana yang nantinya menjadi acuan dalam membuat peta resiko bencana.
Pembuatan peta pengurangan resiko bencana yang bertujuan untuk mengetahui persebaran ancaman bencana , sebagai bahan analisis risiko bencana , serta sebagai dasar untuk membuat perencanaan penanggulangan diharapkan bisa menjadi acuan dalamengaplikasikan ilmu trntang pengurangan resiko krpada pemerintaj desa dan LSD yang telah diberikan penyuluhan.
Bukan hanya itu, ADBMI juga menggandeng Lembaga Sosial Desa (LSD) dalam aksi sosialisasi dan melibatkan komunitas pemuda yang ada si setiap dusun untuk bagaimana ikut serta dalam membagikan informasi tentang resiko bencana kepada masyarakat baik melalui tatap muka maupun melalui media sosial.
Nantinya hasil dari project ini di harapkan bisa menjadi sarana meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menjemen bencana dan pringgasela Timur menjadi desa tangguh bencana.