Musim Kering Melanda, HIMMAH NW Tinjau Ponpes Terpencil Puncak Jeringo. -->

Iklan Semua Halaman

Musim Kering Melanda, HIMMAH NW Tinjau Ponpes Terpencil Puncak Jeringo.

Insight Anjani
Sabtu, 29 Agustus 2020

Insight Anjani_Puncak jeringo adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Suela, Lombok Timur. Wilayah ini berbatasan langsung dengan desa Labuhan Lombok. Untuk sampai pada tempat ini, harus melewati jalur Pringgabaya - Labuhan Lombok. 

Selasa, (25/08/2020.) Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan (HIMMAH NW) komisariat IAI Hamzanwadi NW Pancor bersilaturahmi ke tempat ini. Tempat yang dulu menjadi lokasi Safari Ramadhan 2019, program rutin untuk mengabdi kepada masyarakat selama beberapa minggu. 

Memasuki musim kemarau yang telah berlangsung beberapa bulan. Puncak jeringo saat ini telah mengalami kekeringan. Mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar adalah petani, terancam gagal panen. 

Masyarakat juga dituntut untuk membeli air yang dirasa sangat mahal, terlebih ketika musim pandemi. Harga air yang berkisar Rp 200. 000 untuk sekali pengantaran dirasa sangat memberatkan. 

Selain permasalahan itu,saat ini para santri yang mondok dan bersekolah di pondok pesantren Al - Anshor NW Puncak Jeringo terancam tidak bisa menuntut ilmu dengan nyaman. Terlebih permasalahan di daerah ini adalah banyaknya anak yang putus sekolah. Tentu ini menjadi beban tersendiri bagi pihak ponpes.


Pihak ponpes dituntut untuk membeli air setiap sekali dalam dalam dua hari atau kurang lebih empat kali seminggu. 

Saat ini, siswa yang menuntut ilmu di ponpes tersebut tidak kurang dari sembilan puluh siswa dengan lembaga pendidikan dari tingkat PAUD,Mts dan SMK. Ponpes yang di dirikan beberapa tahun silam ini, menjadi rujukan masyarakat desa puncak jeringo dan sekitarnya untuk menyekolahkan anak-anak mereka. 

Kepala Yayasan, Ustadz Muhammad Nasir,QH,S.Pd.i mengatakan " sudah ada bantuan air dari BPBD Lotim untuk masyarakat,namun itu tidak secara keseluruhan. Terlebih kami di ponpes dengan jumlah santri tidak kurang dari sembilan puluh,hanya mendapatkan jatah beberapa ember. Kami harus berpikir lebih banyak untuk membuat mereka tetap nyaman di pondok dan tidak berhenti sekolah. Terlebih tingginya angka putus sekolah di wilayah ini. "

Untuk menindaklanjuti masalah ini, HIMMAH NW komisariat IAIH NW Pancor akan menggandeng instansi terkait untuk menuntaskan masalah ini. Ini juga menjadi bentuk implementasi mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat.