Pandemic Hanya Kambing Hitam, Ini Strategi Penghancuran Generasi -->

Iklan Semua Halaman

Pandemic Hanya Kambing Hitam, Ini Strategi Penghancuran Generasi

Insight Anjani
Minggu, 30 Agustus 2020

Beberapa hari yang lalu, saya berkeliling ke beberapa dusun yang ada di pringgasela timur, kecamatan Pringgasela lombok timur. Dalam rangka  mengantar surat undangan lomba Menggambar dan mewarnai yang diselenggarakan ADBMI  ke setiap lembaga pendidikan TK dan SD yang ada disana.

Tujuannya sederhana,  memberikan gambaran kepada anak anak cara mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak aman, dengan menyediakan sketsa yang gambarnya  sesuai dengan protokol kesehatan.
Saya ingat waktu itu pkl 9.30 Wita, sekolah nampak sepi, hanya ada beberapa anak yang   keluar dari ruang kelas , sebagian membawa sepeda, dan sebagian juga berjalan kaki menenteng Beberapa lembar kertas.

Entah apa isi kertas itu, saya gak sempet berintraksi dengan adek adek.  untungnya setelah masuk di ruang guru  saya  di jelaskan tentang kertas tugas  dan jadwal kelas yang masuk setiap hari dari kelas satu sampai kelas enam, iya alasannya selain melaksanakan regulasi pemerintah juga sebagai upaya bersama biar terhindar dari covid. Katanya. .!!!

 ***************


Melihat banyak sekali hari libur untuk anak anak sekolah Dimasa pandemic covid-19, saya sebagai generasi yang SD tahun 2006 yang  libur hanya pada hari minggu Merasa iri, karna hampir setahun anak anak yang sekolah diliburkan atau bahasa krennya skolahnya pake sisitim daring tahun ini.

Nah dari daring tersebut, anak anak harus punya smart phone, untuk apa?, untuk mengerjakan soal online.  bukan sampai disana, kuotapun harus standby dan orang tuapun dipaksa untuk memenuhi kebutuhan itu.

Meski disamping kuota ada alternatif memasang jaringan Wi-Fi dirumah dengan bayaran  tergantung keceptan dan beberapa orang yang akan memakainya. Nah untuk masalah daring saya sudahi tulisannya, karna sudah banyak yang membahasanya di laman laman fb maupun di web.

Saya lebih kepada ingin memaparkan  resiko yang akan di timbulkan dari bebasnya anak memmbawa smartphone tanpa pengawasan dan dibarengi dengan edukasi terkait dengan internet.

Pertama Waktu beajar melalui online Cuma beberapa jam saja, sisanya main game. Beberapa jam, bahkan kalau sudah main game tidak boleh diganggu.

Kedua Anak anak bisa mengakses content porno di internet, kenapa bisa karna mereka punya smartphone dan jaringan internet tanpa pengawasan.

ketiga mereka akan susah di atur, karna sudah asik dengan smartphone dan perlahan akan melupakan pembelajaran.

Ke empat, tidak adanya pendidikan karakter yang di dapat, di lingkungan rumah beda dengan disekolah, di sekolah guru menjadi role model, yang secara tidak langsung mendidik murid menjadi baik.

Ya tidak banyak tapi berdampak, Ini Cuma berepa yang saya lihat , mungkin akan lebih banyak dampak negatifnya meski dampak positif juga pasti ada, namun jika jika dibandingkan mana yang lebih banyak memberikan kontribusi, saya rasa kita semua bisa menjawab dengan melihat realita yang ada di lingkungan kita masing masing.  

Dari hal diatas saya bisa melihat, pendidikan menjadi korban, pandemic hanya kambing hitam, ini strategi penghancuran generasi./Nw