Tidak selalu tentang materi dengan jumlah kalimat yang membuat bosan, namun belajar juga bisa dengan permainan, bahkan lebih asik dan lebih mudah di pahami.
Beberapa hari yang lalu, advokasi buruh migrant Indonesia melaksanakan kegiatan bermain sambil belajar tentang bencana bersama anak anak dan remaja yang ada di Pringgasela Timur, Kecamatan Pringgasela Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dengan Kartu quarted dan ular tangga serta komic bencana yang kami gunakan sebagai intrumen untuk belajar apa itu bencana dan bagaimana mengurangi risiko serta perlakuan kita saat terjadi bencana ternyata sangat diterima oleh adek adek remaja dan anak anak yang adaa di Pringgasela Timur.
Pringgasela Timur merupakan salah satu desa pemekaran dari desa pringgasela beberapa tahun yang lalu, dan menjadi desa terdampak gempa yang menyebabkan banyak nya kerugiaan material pasca gempa 2018.
Berangkat dari hal diatas ADBMI Bersama Yayasan Sheep Indonesia di dukung AWO International masuk untuk meberikan pemahaman dan belajar bersama masyarakat tentang bagaimana mengurangi risiko bencana dengan melibatkan semua pihak yang adaa di desa.
Tentu awalnya berat untuk memperkenalkan PRB di masyarakat, namun dengan niatan dan usaha yang terus di dorong orang orang yang peduli akan pentingnya belajar bencana, semua berjalan dengan baik, dan sampai hari ini beberapa kegaitan tentang edukasi selalu mendapat respon yang baik dari masyarakat, pemuda dan beberapa lembaga yang ada di desa.
Bahkan Kepala Desa Pringasela Timur, M. sabri., SE selalu memberikan ruang dan mendukung segala kegiatan edukasi bencana, karna kepala desa paham pengetahuan bencana merupakan satu hal penting yang harus di miliki oleh masyarakat untuk mewujudkan desa pringgasela tangguh bencana.
Komentar