Secara data bisa saja kasus kekerasan perempuan dan anak menurun drastis , namun bagaimana fakta dilapangan, apakah singkron atau malah data yang di ekspose hanya puncaknya, beberapa puluh persen dari semua kasus, contohnya kasus kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang ada di Kabupaten Lombok Timur yang mengalami penurunan dari periode 2018-2020 seperti data yang di paparkan pemerintah dalam hal ini UPTD PPA Lombok Timur..
Desa sebagai pintu masalah tentu harus mempunyai peran besar dalam hal ini, namun nyatanya malah banyak oknum yang ada di desa sengaja meredam kasus, selain sensitivitas tentang perlindungan perempuan dan anak masih minim, juga takut melaporkan kasus ke pihak terkait dengan alasan menjaga nama baik desa.Sehingga berangkat dari prihal di atas pertemuan Jejearing Perlindungan Perempuan dan Anak tingkat Kabupaten Lombok Timur di Aula Lesehan Sekar Asri Sekarteja digelar (DP3AKB) Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Keluarga Berencana Lotim.
Agenda diskusi dalam pertemuan yang melibatkan beberapa komunitas akar rumput peduli perempuan dan anak yang ada di beberapa desa di kabupaten Lombok timur di inisiasi untuk mendapatkan informasi lapangan terkait dengan pengalaman komunitas akar rumput.
Hadir sebagai narasumber Kabid PPA Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) dan Kepala Unit Pelaksana Tugas Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Lombok Timur yang memeberikan beberapa data dan strategi bersama tergkait dengan langkah langkah bersama dan melakukan aksi aksi perlindungan.
Kepala UPTD HJ. Siti Nurhidayati berharap “ Kedepan Semakin banyak yang peduli Permasalahan ini, sehingga bersama sama komunitas akar rumput kita sosialisasikan ke masyarakat terkait dengan hal yang terjadi adalah suatu pelanggaran, input dari pertemuan jejaring hari ini agar kita bisa bersinergi untuk merespon masalah kekerasan perempuan dan anak yang terjadi di sekitar kita.
Selain itu, Kabid PA DP3AKB mengungkapkan “pertemuan hari ini bukan hanya sebatas diskusi , namun informasi yang kita dapatkan juga bisa di teruskan ke masyarakat, dan ke depan kita mengahrapkan perlindungan perempuan dan anak di Lombok timur bisa massif, tentu ini menjadi tugas kita bersama dengan lembaga lembagayang peduli di level desa, pungkasnya.