Penasaran, Kepala Badan BP2MI Mataram Kunjungi ADBMI -->

Iklan Semua Halaman

Penasaran, Kepala Badan BP2MI Mataram Kunjungi ADBMI

Insight Anjani
Jumat, 09 Oktober 2020

 


Lombok Timur (insightanjani)-Advokasi Buruh Migran Indonesia  ADBMI   kedatangan Kepala Badan BP2MI ( Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia(Nama pengganti dari BP3TKI) Mataram, di  Jln. Diponegoro No.27 Majidi, Selong pada  (9/10).

Kunjungan ini dimaksudkan sebagai upaya silaturrahim sekaligus salam kenal mengingat beliau merupakan pimpinan baru di BP2MI.  "saya sangat malu karena baru tahu ada lembaga yang begitu eksis memperjuangkan dan menangani isu - isu PMI, " kata beliau mengawali perkenalan.

 BACA JUGA : Curhatan Mahasiswi Cantik Desa Anjani Ini Membuat Terkesan : "Saya Lelah"

“Terus terang, lanjutnya  saya sangat terkesima dengan gerakan adbmi yang massif terkait dengan advokasi dan pemberdayaan  pekerja ,migrant dan keluarga yang disampaikan Pak Roma pada saat webinar beberapa hari yang lalu, Sehingga begitu tahu sedikit profilenya,  saya kemudian langsung meminta staff saya (Pak. Widi)  untuk melakukan komunikasi agar bisa berkunjung ke kantor ADBMI.

Tentu banyak hal yang harus kita diskusikan terkait soal penanganan PMI terutama bagaimana cara memperkuat ekonomi mereka,  karena salah satu faktor pendorong utama dari perilaku migrasi adalah soal ekonomi,"sambungnya.

BACA JUGA : Pecinta Alam GEMPAR UGR : Menduga UU OMNIBUSLAW Kaplingan Investor

Senada dengan itu,  Roma Hidayat Direktur ADBMI menjelaskan “Langkah yang diambil dalam memberdayakan PMI dan Keluarga, di antaranya melatih perencanaan keuangan keluarga karna melihat inflasi keluarga hari ini tidak di sebabkan oleh pangan, melainkan disebabkan oleh teknologi, sehingga dalam prosesnya setelah cash flow, income, pemasukan dan   bagaimana menyusun skala prioritas kebutuhan dipahami ,  baru bisa kita berikan edukasi lanjutan tentang Bisnis Plan  dan akan terus  kita damping sampai mempunyai usaha secara sustainable”,

Bukan hanya itu, masalah kompleks terkait dengan bagaimana memberdayakan PMI tentu masih menjadi soal dari pemerintah desa sampai dengan pemerintah pusat, Kita melihat bahwa perilaku konsumtif, tidak ada kemampuan mengelola remitance, sedikit sekali yang mempunyai jiwa wirausaha, dan minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia, Itu yang menyebabkan migrasi daur ulang dan migrasi baru yang tentu akan menimbulkan masalah baru”tandasnya.