insightanjani-Refleksi Akhir Tahun Peran Pemerintah Lombok Timur tentang Pengelolaan dan pelindungan lingkungan digelar Jaringan Advokasi Lingkungan Rinjani (JALUR) di Kokok daya Masbagik Utara Baru pada (30/12).
Acara di hadiri oleh mapala, KPA dan Organisasi Pemuda Se-Lombok Timur dengan tetap mengedepankan Protokol Kesehatan Covid-19.
Direktur Jaringan Advokasi Lingkungan Rinjani (JALUR) M. Agus Setiawan SH., MH, yang langsung membuka acara mengungkapakan " Degradasi strategi pelindungan lingkungan bisa di lihat pada saat sebelum gempa ketika masyarakat masih memiliki sumber air yang cukup, namun pasca Gempa debit air malah berkurang.
"Namun Bukan mengkambing hitamkan gempa sebagai sumber masalah tapi memang secara tidak langsung pengelolaan lingkungan dan sinergitas pembangunannya masih belum maksimal
Sehingga dari masalah itu sinergitas antara pecinta lingkungan dengan pemerintah sangat di butuhkan untuk menuang ide baru yang lebih efektif, sehingga strategi pengelolaan lingkungan bisa maksimal, Paparnya".
Hadir sebagai Narasumber Kabid Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK, Tohri Habibi ,SSTP., MH, Kepala Bidang Logistik dan kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Iwan Setiawan, Sos, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Lombok Timur, H. Ll. Hasan Rahman.
Dilain sisi, Ketua komisi IV DPRD Kabupaten Lombok Timur mengapresiasi kegiatan JALUR pada hari ini, ia berharap tradisi intlektual terkait dengan diskusi penyelamatan lingkungan terus di galakkan untuk kelestarian dan pelindungan yang lebih masif dari semua pihak, selain itu sebgai tindak lanjut DPRD akan mendorong pemerintah daerah lombok timur dan Provinsi berkonsentrasi terhadap permasalahan di hulu.
Ia menyebutkan " Keterlibatan Hulu Dalam hal ini KPH, TNGR, DPRD, LHK Provinsi sangat perlu di ikutkan dalam diskusi Lingkungan sepanjutnya, karna sekuat apapun di kabupaten kita ini hilir kebijakannya banyak di Provinsi, ia berharap Semua unsur Pecinta Alam, pemerhati lingkungan dan NGO bisa mengangkat isu lingkungan agar menjadi prioritas seperti isu Pendidikan dan kesehatan.
Komentar