Menuju tiga tahun pohon umur pohon alpukat yang ada di jalan yang menghubungkan Dusun Anjani Timur dan Dusun Krembong Desa Anjani yang ditanam pemuda Dusun Anjani Timur Sinar Gema Lestari sudah tumbuh besar.
Kami menyebut konsep itu dengan Konsep Reboisasi Berkelanjutan, dimana pada saat itu kami membayangkan beberapa tahun yang akan datang jalan jalan desa anjani bisa teduh dengan rindangnya pohon alpukat serta buahnya bisa menghasilakan bahkan bisa menambah PADes.
Aksi reboisasi yang kami gelar bukan hanya sekedar menanam, namun juga memastikan bibit pohon itu tumbuh, kemudian merawat, yang mati terinpentarisasi dengan baik dan yang paling penting ialah memastikan pohon itu besar agar tujuan reboisasi bisa pas sesuai dengan arti dari reboisasi sendiri.
315 pohon tertanam hari itu, kemudian sebulan setelahnya 27 pohon mati dengan berbagai macam sebab dan sisanya mulai menampakkan rupa untuk hidup dan menyesuaikan diri dengan tanah baru.
Tentu sebagai inisiator konsep reboisasi berkelanjutan, Pemuda Dusun Anjani Timur tidak bekerja sendiri, namun banyak pihak yang mendukung sebelum terusmusnya konsep tersebut, mulai dari patani alpukat, pecinta alam sampai dengan akademisi pertanian sudah banyak memberikan masukan dan support terhadap kerja kerja yang dilakukan.
Tidak terkecuali Pemerintah Desa Anjani pada saat itu juga ikut memberikan dukungan atas niatan pemuda dusun dengan mengizinkan ditanamnya pohon dilokasi tersebut.
Namun sayangnya dukungan pada saat itu, tepatnya dua tahun yang lalu sifatnya tidak berkelanjutan, banyak yang tidak percaya atas apa yang di gambarkan pemuda dusun, bahwa perlakuan perlakuan kecil yang mereka susun bisa membantu pemerintah desa paling tidak untuk menghijaukan desa dan juga untuk menambah PADes.
Sehingga jika mengulas kembali dua tahun yang lalu dan keadaan hari ini yang memeperlihatkan banyak orang dan pemerintahan menggelar konsep yang sama, konsep seperti apa yang di tawarkan pemuda dusun anjani timur dua tahun yang lalu, Banyak yang berlomba menanam alpukat di jalan jalan desa, bahkan me launching desanya sebagai desa alpukat, karna apa??
Karna mereka melihat prospek dan manfaat untuk kemaslahatan ada ketika konsep itu digelar nyata.!!!!
Terlepas dari itu hari ini dan kedepa, entah pohon pohon ini akan seperti apa, apakah ditelantarkan ataukah pemimpin di periode selanjutnya akan lebih peka terhadap ide dan gagasan pemuda, sehingga bisa membuka ruang lebih untuk kemajuan desa.
Semoga kedepan, konsep dan niatan pemuda bisa menjadi instrument
untuk memulai perubahan, sabagai salah satu unsur yang kemudian banyak
memberikan kontribusi pemikiran pemikiran untuk sebuah kemajuan.(Nendi Wahyu
)
Komentar