Insight Anjani - Melihat musim penghujan yang kian lama memiliki dampak buruk bagi masyarakat, masyarakat diminta untuk antisipasi bencana yang sewaktu - waktu bisa melanda kabupaten Lombok Timur.
Diberitakan diberbagai media cetak dan elektronik, musim penghujan kali ini sudah banyak memakan korban jiwa dan kerugian yang cukup besar. Banjir yang ada di provinsi Kalimantan Selatan sampai saat ini masih menjadi atensi publik. Begitu juga longsor yang ada di berbagai daerah. Ini menunjukkan tanah air kita sudah sangat memprihatikan.
Untuk mengantisipasi masalah itu, pemerintah daerah kabupaten Lombok Timur melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Lombok Timur terus memantau masalah dampak musim penghujan kali ini.
Ditemui di kantor DLHK kabupaten Lombok Timur Selasa (19/1/2021), kadis LHK Muhammad Zaidar Rahman mengungkapkan, "tidak ada istilah terlambat. Kami tetap bekerja terus dan kami sudah membentuk tim untuk bekerjasama. Kami bekerjasama dengan BPBD dan pemerhati lingkungan lainnya," Ungkapnya.
Ia juga menambahkan, "dengan segala keterbatasan,kita coba melayani masyarakat dengan maksimal. Kami berharap semua bisa berpartisipasi terlebih masalah penanganan sampah," ucapnya.
Di lain waktu, Muhammad Tohri Habibi Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Lombok Timur,Nusa Tenggara Barat menerangkan permasalahan yang perlu kita antisipasi adalah juga masalah tambang.
" Tambang yang bermasalah sampai saat ini adalah tambang pinggir sungai. Selain merusak lingkungan juga membuat air keruh. Padahal kita tau bahwa air dimanfaatkan oleh setiap orang,jika sudah keruh maka tidak bisa dipakai lagi. Pemerintah sudah melakukan pembebasan lahan mata air untuk melindungi dari tambang yang menyebabkan kerusakan lingkungan." tegasnya.
Ia menambahkan "hasil pantauan kami terakhir, ada sekitar 120 tambang yang ada di wilayah kabupaten Lombok Timur."
120 tambang ini beraneka ragam tambang, mulai dari tambang pasir dan tambang batu. Tambang ini sewaktu - waktu bisa saja menyebabkan longsor dan banjir.
Ia juga mengingatkan,"Labuhan Lombok adalah pelajaran bagi kita tentang pertambangan yang tidak di kontrol dengan baik. Banyak tambang batu yang membuat banjir dan rusaknya lingkungan. Oleh karena itu, kita harus membuat bendungan pengendalian banjir. Sampai saat ini baru satu yang buat di oleh pemerintah dan itu bertempat di Desa Perigi."
Pemerintah juga sudah meminta pihak tambang untuk membuat tanggul pengendali air untuk meminimalisir air yang kembali ke laut karena tidak diserap dengan baik oleh tanah. Hal ini terjadi karena habisnya pohon karena dampak negatif dari tambang.
" Di kota kita tata,di hutan kita babat," guyonnya kepada awak media.
Komentar