Insight Anjani - Agus Harianto adalah salah satu dari banyaknya masyarakat yang antusias ingin memeriahkan pemilihan kepala desa pengganti antar waktu Desa Anjani. Ia merupakan salah satu sosok muda yang muncul di peta perpolitikan di pemilihan kepala desa tahun ini.
Siapa yang tidak mengenal Agus Harianto. Sosok Harianto yang sehariaannya di panggil Anto atau pak Bego ini ternyata mantan ketua Karang Taruna Anjani beberapa tahun silam. Ia aktif di kepemudaan sejak dulu sampai saat ini. Kini ia mengabdikan diri menjadi ketua Peraja atau persatuan pemuda desa Anjani.
Calon kepala desa yang sehari - harinya bekerja sebagai montir di bengkel pribadinya ini maju dan mantap mencalonkan diri menjadi kepala desa tentu bukan tanpa alasan. Ia mengungkapkan bahwa visi besarnya adalah bagaimana anak muda diperhitungkan oleh masyarakat, karena sampai sekarang kaum muda sering di pandang sebelah mata.
Agus Harianto lahir di Anjani pada 28 Mei 1983. Domisili KTP bertempat di RT 02 Dusun Anjani Selatan. Adapun domisili saat ini bertempat di wilayah Anjani Barat. Lelaki yang sudah menikah ini sudah dikaruniai dua orang anak.
Adapun jenjang pendidikannya antara lain pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Anjani dan lulus pada tahun 1996.
Tidak berhenti sampai disitu, ia melalang buana mencari ilmu pengetahuan di jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMPN 3 Aikmel dan lulus pada tahun 1999.
Setelah itu, ia menamatkan jenjang pendidikan formalnya di Sekolah Menengah Atas 2 Aikmel dan lulus pada tahun 2002.
Tidak sampai disitu saja, pemuda kelahiran 38 tahun yang lalu ini masih aktif di perkumpulan pemuda. Melalui wadah ini, ia bisa mengajak pemuda untuk bermanfaat kepada mereka yang sejengkal lebih dekat dengan kita.
Ketika ditanya oleh awak media tentang permasalahan besar yang masih belum maksimal di tangani di pemerintahan desa Anjani, dengan santun ia menjawab tentang keamanan, air PAM dan sampah.
Ia menegaskan bahwa, "masalah ini adalah masalah bersama, yang bersumber dari kita semua. Sudah pasti solusinya ada di kita semua."
Ia menambahkan, "kita tidak kekurangan sumber daya manusia, kit bisa menyelesaikan masalah ini jika ada keterlibatan masyarakat, terlebih pemuda sebagai garda terdepan. Dan untuk mewujudkan itu, harus ada yang masuk dalam sistem," ungkapannya pada Rabu,10 Februari lalu. // Firman