Keluarga PMI Adalah Tanggung Jawab Kita -->
Kamis, 5 Juni 2025

Iklan Semua Halaman

Keluarga PMI Adalah Tanggung Jawab Kita

Insight Anjani
Jumat, 19 Februari 2021

Firman Siddik anggota LSD Anjani pada sat pelatihan tentang perlindungan inklusi keluarga pekerja migran Indonesia oleh Yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) Lombok Timur, 16-18 Februari 2021. 


Insight Anjani - Perlindungan terhadap keluarga buruh migran tak pernah berhenti disuarakan melalui media massa dan media mainstream lainnya. Advokasi dan pembuatan peraturan daerah (Perda) sampai peraturan desa (perdes). Di Anjani, ada lima ratus lebih TKI yang terdata (ada juga yang tak terdata).


Namun demikian, harus ada advokasi bukan hanya kepada pekerja migran Indonesia (PMI) namun juga keluarga yang ditinggal. Karena, mereka tidak hanya meninggalkan anak, namun juga istri dan keluarga lainnya. 


Ada yang bertanya, bagaimana cara melihat penyebab anak nakal dengan yang tidak ??


Sederhana, lihatlah bagaimana keadaan keluarganya. Kebanyakan anak nakal adalah anak dari pekerja migran. Mereka butuh perhatian yang lebih bahkan khusus jadi mereka melihat berbagai cara untuk dapatkan perhatian. Namun tak jarang, kita tidak sadar akan hal itu. Kita terlalu menyepelekan akan hal itu. 

Lombok Timur adalah kabupaten pengekspor, penghasil dan pemasok TKI terbesar kedua di Indonesia. Bahkan, provinsi NTB masuk dalam lima besar provinsi pemasok TKI terbesar di Indonesia. Lantas apa penyebabnya ?? Tentu berbagai macam. Namun yang paling banyak adalah karena faktor ekonomi. 


Namun kita tidak menyalahkan siapapun, bahkan tidak menyalahkan mereka yang pergi mencari rezeki sampai ke seberang lautan. Melewati berbagai desa dan negara. Namun kita tidak sadar, bahwa kita melewati waktu yang berharga dengan keluarga, terutama anak dan istri. 


Tak jarang pula, para orang tua berpikir bahwa bentuk kasih sayang mereka adalah berapa banyak uang yang dikirim kepada keluarga. Namun tak jarang pula, para keluarga tidak menjadikan hasil kiriman itu sebagai sumber penghidupan untuk menaikkan taraf kehidupan. Di sinilah bentuk kegagalan kita bersama. 


Kita tidak perduli dan tidak mau tau tentang para keluarga PMI. Padahal, keluarga mereka adalah tanggung jawab kita dan pemerintah.