![]() |
Gambar Peserta Sangkep Kampung, salah satu strategi ADBMI dalam mensosialisasikan migrasi aman |
Pringgasela, insightanjani_ Sangkep Kampung Sosialisasi Migrasi Aman yang di inisiasi Advokasi Buruh Migrant Indonesia (ADBMI) yang hari ini menyasar anak anak di pringgasela timur mendapat apresiasi dari pemerintah desa dan masyarakat yang ada di Pringgaasela Timur.
Acara yang menghadirkan tiga puluh anak PMI dan difabel yang di gelar di Gedung Kebudayaan Desa Pringgasela Timur Kecamatan Pringasela berjalan baik dan lancar pada (18/3).
Dalam proses sangkep, yang di fasilitasi oleh Lembaga Perlindungan Anak dan Dinas Sosial Lombok Timur di berikan gambaran tentang aturan , fungsi, kewajiban dari semua pihak dalam melakukan pelindungan terhadap anak yang merupakan kelompok rentan di desa.
Kepala Desa Pringgasela Timur, M. Sabri, SE, dalam sambutannya menceritakan “Saya juga seorang anak dari seorang Pekerja Migrant Indonesia (PMI), jadi saya dengan peserta di sini kurang lebih sama, sehingga merasakan betul Pahitnya menjadi seorang anak PMI karena pernah menjalaninya,
Ia juga menyebutkan “Di desa Pringgasela Timur, kita mempunyai lembaga yang disebut Lembaga Sosial Desa (LSD) Pada Patuh Pringgasela Timur, Fungsinya sebagai garda terdepan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan PMI, mulai dari calon PMI, PMI di Negara penempatan, sampai dengan kepulangan PMI, dan tidak jarang juga membantu dalam kegiatan kegiatan social yang ada di desa,” pungkasnya.
Diwaktu yang sama, Widya field staff ADBMI, mengungkapkan pada saat sambutan pembukaan acara mewakili direktur ADBMI, menceritakan,” kami sudah di Desa Pringgasela Timur dari tahun 2018 dalam rangka pemerhati komunitas PMI, dan bersama LSD focus melakukan kegiatan edukasi migrasi aman di Desa Pringgasela Timur, tidak jarang juga kami melakukan advokasi PMI yang bermasalah baik di luar maupun alam negeri.
Sehingga melalui kegiatan Sangkep Kampung diskusi terkait PMI lebih spesifiknya Perempuan, Anak dan Difabel, bisa menunjang pengetahuan pengurus lembaga social desa dan juga menjadi gambaran untuk anak anak PMI terkait dengan pelindungan terhadap perempuan, anak dan difabel.//(nendiwahyu)